Metime bersama Ibu Mertua
Lebaran Idul Adha kali ini kami nikmati di rumah adik ipar di cimahi. Suasana pagi solat ied sangat berbeda dari biasanya, anak2 juga exited banget jam setengah 6 sudah pada mandi, biasanya kalo dirumah sendiri susah bangun, malah beberapa kali solat ied kita sekeluarga dateng terlambat dan cuma denger ceramah iednya saja.
Tapi berbeda banget dengan hari ini, jalan sebentar ke jalan raya yang sudah diatur untuk solat ied berjamah semua warga , jalan ber empat bersama anak anak dan ibu mertua, ayah lewat jalan depan karena beda arah untuk shaf laki laki, dan kebetulan adik ipar berlebaran di tempat kelahiran suaminya di cianjur, jadi hari ini me time banget sama anak anak dan ibu mertua.
Suami sendiri, malah memilih masuk kerja alasannya karena dapat uang lemburan, gapapa lah selagi sehat dan semangat menjemput rejeki .
Sorenya setelah pada tidur siang, bahagia banget ternyata bisa ngobrol ngobrol lagi bersama ibu mertua, alhamdulillah seperti biasa membuka pembicaraan dengan saling memberikan pujian, bilang terimakasih karena menjadi mertua yang perhatian dan ga cerewet sama saya hehehe, saya sampaikan itu sambil berkaca kaca, membandingkan dengan cerita cerita sahabat saya tentang para mertua nya , alih alih membenci atau mengjulidi, saya sama ibu mertua seperti teman dekat, beliau tidak pernah menjadi mertua yang 'pikaseubeuleun' kata orang sunda bilang, orangnya santai banget, dan banyak kabisa nya.
Pinter bikin kue, pinter rias, pinter nyanyi, pinter akting juga lohh di depan layar kaca atau suka main film atau sitkom walopun tv lokal.
boleh lah kalo penasaran bisa follow akun ig nya ineswedding yaa.
Tentang ngobrol ngobrol tadi seru banget hikmah yang bisa di ambil dari cerita ibu mertua,
Ibu mertua waktu smp sudah ditinggal mbah bapak, dulu hidupnya sangat bercukupan, mbah dulu dprd pejabat yang kemana mana diantar jemput, kalo dapat proyekan uangnya sampai di bikin bantal sama mbah ibu. Setelah mbah bapak meninggal, kehidupan ibu mertua berubah 180derajat, dituntut hidup mandiri, sampai waktu smp harus bersekolah di tempat kelahiran mbah ibu di bojonegoro sampai sering sakit sakitan, alhamdulillah ada sanak sodara yang berbaik hati menyekolahkah ibu mertua dan memberi kenyamanan seperti mbah bapak dulu, tapi pada saat itu ibu mertua tetap bekerja keras sebagai anak yang bantu bantu ditempat usaha poto copy nya.
Masuk SMA pindah ke kota kelahiran kembali di lamongan, untuk membantu mbah ibu untuk mengurus adik adiknya, Lah umur segitu kepikiran sedewasa itu ya ibu mertua saya, umur segitu saya malah kepikirannya main dan main .
Ibu mertua dituntut dewasa sebelum waktunya, tapi jalan hidupnya membuat karakter beliau seperti sekarang, orangnya tenang, santai, ga pernah marah, sabaaar bgt, dan rajin ibadah jujurly walo hobynya nyanyi , goyang kanan goyang kiri, tapi setauku dia ga pernah absen tahajud , dhuha, puasa sunah. masyaalloooh ibuu sehat selalu, panjang umurnya pokonya mah yaa...
Suasana Iedul Fitri 2024, 1 Syawal 1445 Hijriah di Lamongan
Iedul Adha 1445 Zulhijjah, di Cimahi
Minal aidzin walfaidzin 🙏Ditengah kehangatan idul Adha, semoga kita semua bisa mendalami makna Qurban sesungguhnya, pengorbanan bukan hanya hewan apa yang kita korbankan untuk disembelih, melainkan juga tentang melepaskan ego dan kepentingan diri sendiri, untuk kebermanfaatan bersama.
Semoga Allah menerima semua amal ibadah kita dan mengampuni segala dosa dosa kita.
Selamat merayakan hari Idul Adha bersama keluarga dan orang tercinta semuanyaa...
Bandung, 17 Juni 2024
@Botani,tanimulya,BandungBarat💙
Komentar
Posting Komentar