Body Scanning dan P3K Kesadaran Day 1
Hari Kamis 6 Juni 2024, Pukul 13:35
Perkenalkan teman-teman bunsay 9, nama saya Lia Siti Nurlianty.
Panggilan Lia (Panggilan saya ke diri saya), teteh lia (Panggilan adik2 saya karena saya anak paling besar), ibu (Panggilan kedua anak saya), bunda lia (Panggilan team saya dipekerjaan saya sebelumnya di tahun 2023), mamah siti/mamah gale (Panggilan bestie2 saya di kantor), dan mungkin masih banyak lagi panggilan panggilan sayang dari semua orang yang saya kenal.
Alhamdulillah, puji serta syukur ditahun ini saya bisa kembali belajar di Komunitas Ibu profesional dan sangat senang sekali bisa bergabung di kelas bunda sayang 9, dan hari ini saya bersemangat mengerjakan tugas hari pertama yaitu menceritakan hikmah atau insight yang didapatkan setelah melatih Body Scanning dan P3K Kesadaran.
Sebenarnya latihan body scanning ini biasa saya sebut dengan intensi setting, dilakukan pada saat sebelum memulai pekerjaan, isinya kita merefleksikan rasa syukur kita kepada allah swt, mengevaluasi hari kemarin, berkomitmen kedepannya menjadi pribadi lebih baik lagi.
tapi baru menyadari mengapa intensi setting atau body scanning ini saya tidak lakukan juga saat saya dirumah sebelum saya mengasuh anak-anak saya ya, wah pertanyaan besar , jangan jangan selama ini saya terlalu terlena memprioritaskan pekerjaan daripada mengasuh anak anak saya huhuhuhu... alhamdulillah karena sudah berada di kelas bunda sayang tentunya menenangkan rasa bersalah saya kepada kedua anak saya, karena ibunya terlalu sibuk bekerja , dan sekarang saya sudah siap untuk belajar untuk menjadi ibu yang lebih baik untuk mereka , bismillahh
tapi dari kemarin saya senyum-senyum sendiri setelah mengikuti acara welcoming Party Bunda sayang 9, kemudian dilanjut dengan membaca Playbook bunda sayang, ikut Live Piknik pantai Zona 1, membaca tantangan 14 Hari Zona 1, seru sekali sepertinya dan
pertanyaan di benak saya, bisa ga ya saya menahan emosi saya ke anak-anak , yang selama ini kalo di tanya ke anak2 saya, "galena, ibu itu seperti apa sih orangnya?" malah kebanyakan jawabannya negatif-negatif.
"ibu suka marah-marah, ibu ga suka bikinin bekel aku, ibu ga pinjemin hp"
responku hanya ketawa menutupi hati yang sebenarnya menangis T.T hahaha hahaha dan hiks hiks hiks
ya begitulah saya dan anak-anak mulai terbiasa bercerita sebelum tidur, karena buku cerita belum ada yang baru, jadi dari bulan-bulan kemarin tema mendongeng nya di ubah menjadi cerita-cerita kehidupan, walo anak2ku masih umur todller, tapi mereka sangat tertarik mendengar cerita pada saat ibunya waktu kecil, mendengar cerita ayahnya waktu sekolah sd, senang diceritakan pada saat si ade (anak kedua) masih didalam perut, dan di 3 hari terakhir saya ubah tema cerita-ceritanya menjadi menceritakan tentang kebaikan-kebaikan.
dari kebiasaan tersebut, mungkin dihari hari kedepannya saya bisa menceritakan juga ke anak-anak bagaimana saat ini ibunya sedang belajar untuk mengenal diri sendiri, mengenal emosi diri sendiri, kemudian mengenali pemicu/peristiwa yang mungkin bisa memancing ibu nya untuk menjadi marah, sedih dsb.
mungkin beberapa hari kebelakang saya sudah mulai berlatih, mulai mengenal apa saja yang menjadi pemicu kemarahan pada anak-anak, saya mulai bisa berlatih, jika pemicu itu sudah datang reaksi nya harus seperti apa.
contoh:
hari rabu kemarin sepulang kerja, ada beberapa pemicu yang membuat emosi jiwa seperti rumah berantakan, anak anak belum mandi, tidak ada makanan,
wow yang biasanya saya langsung marah-marah, tapi hari kemarin saya berusaha tetap tenang, mengenali apa yang diinginkan terlebih dahulu, seperti rebahan sebentar, tidur, kemudian tarik nafas dalam dalam, minum air yang menyegarkan (susu ultra moca+es batu), setelah itu saya bisa mulai bergerak untuk beres-beres rumah dengan cukup tenang, memasak air hangat untuk mandi anak-anak, membuat makanan sendiri dan berusaha menahan untuk tidak teriak-teriak kepada anak anak, Jika ingin marah langsung memeluk anak-anak, menggendongnya, dan hasilnya saya merasa bahwa hari yang akan dijalani kedepannya bisa lebih tenang pada saat saya mulai mengenali apa yang diinginkan, dan mengetahui apa saja yang menjadi pemicu emosi kemarahan saya selama ini.
Teruntuk aku,
Semoga kamu diberikan kelancaran dalam berproses menjadi ibu yang lebih baik lagi untuk anak-anak dan menjadi istri yang terbaik untuk ayah zildjian, ini adalah kesempatan dan momentum yang sangat berharga, kamu ada disini belajar bersama orang-orang hebat di kelas bunda sayang ^-^.
Semangatss!!!
Lia Siti Nurlianty
Bandung, 06 Juni 2024
Untuk tugas Bunda sayang 9 Day 1
Institut Ibu Profesional
Komentar
Posting Komentar