"Kendalikan rasa cinta"
Tentang perasaan, rasa apapun itu, itu fitrah dari Allah, yang Allah kasih bagi setiap-tiapmakhluknya bernama manusia. kita gabisa nolak, gabisa berontak, lebih dalam lagi. kita gabisa minta sama Allah untuk menjatuhkan kita pada seseorang. itu hak preogratifnya Allah. kita hanya bisa menerima, dan meluruskan apa yang dirasakannya. perlu diperbaiki pada saat kita merasakan perasaan negatif pada seseorang, ya begitulah perasaan kurang lebih.
Tentang hati, bukan organ tubuh, bukan yang terbentuk dari kumpulan daging dan darah. tapi bedanya, ini tentang perasaanmu.
hampir berbeda tipis seperti sehelai benang rajut dengan perasaan, hanya saja ini tentang kenyamanan.
bisa jadi kita mencintai seseorang, menyayangi seseorang, hingga sedikit rela membagi waktu dengan dia. tapi kami kurang begitu nyaman. jangan salahkan perasaan, tapi luruskan. dan nyamankan hati. silakan lewat pintu keluar jika hati sudah tak mau dipaksa untuk nyaman.
karna bisa jadi, kita mencintai seseorang tapi kita kurang begitu nyaman didekatnya.
tapi tidak menutup kemungkinan, bisa jadi kita nyaman dengan seseorang yang tidak kita cintai atau sayangi.
lebih afdol lagi, saat kita mencintai seseorang, dan kita nyaman berada dalam waktu dan hari harinya.
Tentang kepastian, siapa yang tak butuh? Seorang bayi merah saja memerlukan kepastian dan memastikan bahwa ia dilahirkan dari seorang ibu yang asinya akan segera ia hisap menjadi darah daging. sedini itu butuh kepastian.
Jangankan itu, kedua orang tua bayi tersebut jauh jauh hari lebih membutuhkan kepastian perihal tentang pangeran atau permaisuri yang akan keluar dari rahim sang istri.
Tapi jangan sampai kami memberikan dua kepastian yang berbeda tergantung musim, kurang baik. pergi. karna yang pasti itu hanya satu, selebihnya itu pilihan.
panjang sekali jika membahas apa itu perasaan, kenyamanan hati, dan kepastian.
hanya saja PR kita untuk kali ini adalah kita susun dari akhir. sebaliknya tentang apa yang ditulis diatas.
Kepastian.
kita pastikan kepada apa dan siapa kita melangkah kedepan, memegang erat tangan seseorang yang yakin bahwa masa depannya terasa begitu mudah meraih surga-Nya. yakinkan hati dengan apa yang kita pilih.
Kenyamanan. mau tak mau, ini pengemudi tingkat dua. setelah memilih, nyamankan dengan apa yang kita pilih. agar tak salah kita menyimpan hati pada busung dada hati seseorang. saat hatimu nyaman dengan seseorang, itulah sedikit rasa ketentraman yang Allah berikan. kenyamanan hati.
dan barulah kita bertanya pada diri sendiri, apa aku jatuh cinta? Sepertinyakah kita menjatuhkan perasaan kita, yang sudah kita simpan sebegitu luhur agar tak disentuh makhluk yang semena mena?
jika memang ia sudah menyentuhnya, jangan salahkan. itu mungkin perjuangannya. jangan jangan kau duluan yang sudah menyentuh perasaan ia yang ia sudah simpan pula ditempat yang luhur. dengan tujuan, agar tepukan tangan ini berbunyi nyaring. dunia mengetahui dua orang saling cinta.
tidak hanya merasa manis. jangan jangan merasa buruk yang kita tangkap.
Tapi bagaimanapun, masuk ke Diriku.
Diriku tidak sedang jatuh cinta pada siapa pun, diriku sudah masuk ke tahap akhir. setelah memilih, menyamankan, barulah menentukan perasaan apa itu cinta atau bukan. diberikan sekarang atau nanti cinta ini.
Karna, sayang rasanya jatuh cinta pada seseorang yang bukan menjadi pendamping hidup kita kelak .
Tentangmu, kamu jauh lebih paham apa yang kamu rasakan. gausah panjang lebar. Aku hanya ingin mengucapkannya
Komentar
Posting Komentar